MANFAAT DAN KEUTAMAAN PUASA SUNAH
& WAJIB
1. Pengertian
Puasa
adalah bagian dari ibadah kaum muslimin dan ada berbagai ibadah puasa yang
dijalan oleh kaum muslimin dalam berbagai waktu dan kondisi.
Puasa terbukti memiliki banyak manfaat dan keutamaan , oleh sebab itu pemahaman akan puasa wajib dipahami bagi pelakunya agar dalam menjalankannya mendapat banyak wacana yang bermanfaat baik dari sisi kesehatan , amal ibadah maupun pengembangan jiwa dan ruhani. Dan secara langsung mampu mengubah jiwa dan kepribadian menjadi jiwa yang berakhlak baik.
Puasa terbukti memiliki banyak manfaat dan keutamaan , oleh sebab itu pemahaman akan puasa wajib dipahami bagi pelakunya agar dalam menjalankannya mendapat banyak wacana yang bermanfaat baik dari sisi kesehatan , amal ibadah maupun pengembangan jiwa dan ruhani. Dan secara langsung mampu mengubah jiwa dan kepribadian menjadi jiwa yang berakhlak baik.
2. Keutamaan
Puasa
a.
Pengampunan Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda
(yang artinya):
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah Allah)
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
[Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim
759]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya):
“Shalat
yang lima waktu, Jum'at ke Jum'at. Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa
yang terjadi di antara tenggang waktu-waktu tersebut selama menjauhi dosa
besar". [Hadits Riwayat Muslim 233].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampernah naik mimbar kemudian berkata:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampernah naik mimbar kemudian berkata:
"Amin,
Amin, Amin".
Ditanyakan kepadanya: "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar
kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?" Beliau bersabda (yang
artinya):
“Sesungguhnya Jibril 'alaihissalam datang
kepadaku, dia berkata: "Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi
tidak terampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia,
katakan "Amin", maka akupun mengucapkan Amin...."
[Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254
dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya
terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa
orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhanhal.25-34
karya Ibnu Syahin].
2. Amal mulia
yang pahalanya akan dibalas langsung dari Allah SWT
Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
قَالَ
اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا
أَجْزِى بِهِ
Allah berfirman: "Setiap
amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)
3. Dikabulkannya Do'a dan Pembebasan Api Neraka
Rasulullah SAW bersabda :
3. Dikabulkannya Do'a dan Pembebasan Api Neraka
Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu Dawud)Rasullullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya"
[Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihatMisbahuh Azzujajah no. 60 karya Al-Bushri]
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ
جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah perisai
(yang melindungi) dari api neraka (HR. Ahmad dan
Hakim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya"
[Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]
4. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak misik
Nabi SAW bersabda :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya"
[Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]
4. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak misik
Nabi SAW bersabda :
وَالَّذِى
نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ
رِيحِ الْمِسْكِ
Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih
harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq
'Alaih)
5. Orang yang Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada
Dari
'Amr bin Murrah Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Datang
seorang pria kepada Nabishallallahu 'alaihi wa sallam kemudian
berkata: "Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima
waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di
malam harinya, termasuk orang yang manakah aku?" Beliau menjawab (yang
artinya): "Termasuk dari shidiqin (orang-orang yang benar
keimanannya -pent) dan syuhada (orang-orang yang mati
syahid -pent)". [Hadits Riwayat Ibnu Hibban no.11
zawaidnya, sanadnya Shahih]
6. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan
Rasulullah SAW bersabda :
لِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ
بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa
memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika
bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq
'Alaih)
7. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallambersabda (yang artinya): “
Allah Ta'ala berfirman: "Semua amalan bani Adam
untuknya kecuali puasa karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan
membalasnya". Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang
berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang
mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah: 'Aku sedang berpuasa'. Demi
dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa
lebih wangi di sisi Allah daripada baumisk (kesturi). Orang yang
puasa mempunyai dua kegembiraan. Jika berbuka mereka gembira, jika bertemu
Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya"
[Bukhari
4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari].
Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan yang artinya):
Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan yang artinya):
"Dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya
karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan
sepuluh kali lipat yang semisal dengannya".
Di dalam riwayat Muslim (yang artinya):
Di dalam riwayat Muslim (yang artinya):
"Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan,
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh
ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman: "Kecuali puasa, karena puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya
dan makanannya karena Aku". Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan;
gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut
orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau misk".
8. Memasukkan
pelakunya ke dalam surga
Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits berikut ini:
Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ « عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ ». ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ « عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ »
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya berkata: "Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!" Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: "Berpuasalah" (HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
9. Puasa Sebagai Kafarat
Diantara
keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah; Allah menjadikannya
sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena
ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu
memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena
membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan
sebagai kafarat zhihar. Akan jelas bagimu dalam ayat-ayat berikut
ini : Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dan sempurnakanlah olehmu ibadah haji dan
umrah karena Allah; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit),
maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur
rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada
diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila
kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum
haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di
dapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka
wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu
telah pulang kembali. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang
yang keluargannya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang
bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah sangat keras siksa-Nya"
[Al-Baqarah
: 196] Allah Ta'ala juga berfirman (yang artinya):
"Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir)
yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si
pembunuh) membayar diat (denda) yang diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak
memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut
sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana" [An-Nisaa' : 92]
Allah
Ta’ala berfirman (yang artinya):
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum
kamu disebabkan sumpah-sumpah kamu yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar)
sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang
biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau
memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian,
maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat
sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur
(kepada-Nya)" [Al-Maidah : 89]
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
"Orang-orang yang men-zhihar *) isteri mereka kemudian mereka hendak menarik
kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang
budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan
kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang
tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan
berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajib
atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang
kafir ada siksaan yang sangat pedih"
[Al-Mujaadilah
: 3-4]
*)
Zhihar di kalangan bangsa Arab waktu itu ialah bila suami mengatakan kepada
isterinya: "punggungmu bagiku seperti punggung ibuku". Maksud ucapan
ini ialah ia tidak mau lagi menggauli (menyetubuhi) isterinya. Ucapan ini tidak
dianggap talak namun disebut zhihar
10. Puasa
akan menjadi pemberi syafa'at bagi pelakunya
Rasulullah SAW bersabda :
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Puasa dan Al-Qur'an
akan memberikan syafa'at bagi seorang hamba di hari kiamat (HR.
Ahmad dan Hakim)
11. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Dari
Abu Umamah radhiyallahu 'anhu katanya, "Aku berkata
(kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam): "Wahai
Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke
surga?"
Beliau
menjawab:
"Hendaklah
kamu sering berpuasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu"
[Hadits
Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya
Shahih]
Wallaahu a'lam bish shawab
Hikmah Puasa
Adapun
puasa memiliki banyak hikmah yaitu antara lain :
1.
Meningkatkan ketaqwaan
Sebagaimana
firman Allah dalam Alquran,
“Hai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS.
Al-Baqarah: 183).
2.
Meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat Allah
Wahai
orang-orang kaya, bersedekahlah kepada orang-orang fakir pada bulan Ramadhan
mulia ini, memberilah seperti pemberian orang yang tidak takut miskin.
Berdermalah dengan harta dan kebaikan kepada saudara-saudaramu yang
membutuhkan, jadilah orang yang mensyukuri nikmat Allah.
Rasulullah
SAW telah bersabda:
“Allah
sungguh ridha pada hamba yang memakan makanan lalu memuji-Nya atas makan itu
atau meminum minuman lalu memuji-Nya atas minuman itu” (HR.
Muslim).
3.
Orang yang berpuasa menyibukkan hatinya dengan pikir
dan zikir.
Karena
bila menuruti hawa nafsunya maka akan membuatnya lalai bahkan mengeraskan hati.
Karena itu Rasulullah SAW mengarahkan untuk meringankan makan dan minum. Sabda
Rasulullah : "Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam yang
lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu suapan yang dapat
menegakkan punggunya, jika dia tidak mampu, maka 1/3 untuk makanannya, 1/3 untuk
minumnya dan 1/3 untuk nafasnya" (HR. Ibnu Majah).
Manfaat Puasa
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi
berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
- Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat. Dengan berpuasa, memberi waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. Dengan begitu, organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta usus bisa bekerja lebih baik dan maksimal ketika Anda mulai mengonsumsi makanan lagi.
- Puasa merupakan terapi detoksifikasi atau pembersihan racun dari dalam tubuh. Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan. Puasa membantu menghilangkan racun-racun yang berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, puasa sering dijadikan sebagai metode untuk detoksifikasi tubuh secara alami. Hal ini karena, kondisi lambung yang kosong saat puasa akan bekerja lebih optimal saat berbuka. Ketika lambung kosong, penyerapan nutrisi akan berjalan lebih efektif sehingga mengurangi risiko penimbunan sisa makanan atau nutrisi yang tidak berhasil terserap sempurna oleh tubuh. Sehingga tubuh pun tidak lagi menyimpan tumpukan sisa makanan yang bisa membusuk.
- Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
- Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
- Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
- Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup lebih harmonis.
- Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
- Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
- Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.
- Puasa juga membantu meredakan nyeri pada persendian, bagi orang yang menderita arthritis atau radang sendi. Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil, atau sel penetral merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun bakteri penyebab radang sendi.
- Puasa bisa mengatasi tekanan darah tinggi tanpa pengobatan medis. Selain itu juga menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol. Saat berpuasa, otomatis kita akan lebih sedikit mengonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, gula dan kolesterol tinggi. Hal ini yang kemudian berdampak pada penurunan kolesterol dan gula darah. Jika disertai dengan diet makanan sehat saat sahur dan buka puasa, manfaatnya akan didapatkan dengan lebih optimal.
- Pengurangan konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi akumulasi cairan yang berlebihan pada tubuh. Proses 'pengeringan' ini akan mengatasi pembengkakan pada perut, kaki dan lutut yang sering dialami saat seseorang mengalami menstruasi.
- Meskipun tidak terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita akan menahan keinginan untuk ngemil dan frekuensi makan juga berkurang. Tapi ingat, proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayuran dan buah.
- Memperlambat penuaan serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker
Hal-hal yang membatalkan Puasa
1. Bersenggama siang hari
Melakukan hubungan suami istri saat puasa, mulai dari terbit fajar (setelah sahur) maka bisa membatalkan puasa, kalau Cuma mencium istri tidak menyebabkan puasa batal asal jangan sampa keluar sperma, karena hal itu sama dengan mengeluarkan sperma dengan sengaja
2. Mengeluarkan sperma dengan sengaja (dikocok)
Mengeluarkan sperma (air mani) dengan sengaja bisa membatalkan puasa seperti (mengocok) lalu keluar sperma atau seperti mencium istri yang bisa menyebabkan keluarnya sperma dsb
3. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
Memasukan makanan atau minuman ke dalam mulut biarpun sedikit saat sedang puasa termasuk benda lain seperti pulpen, kerikil yang sengaja di masukan dalam mulut lalu ditelan saat menjalankan puasa bisa membatalkan puasa
4. Haid Dan Nifas
Keluarnya darah haid bagi wanita termasuk darah nifas (melahirkan) tidak boleh berpuasa karena puasanya tidak sah dengan kondisi seperti itu.
5. Muntah Disengaja
Keluar muntah yang disengaja juga bisa merusak puasa seperti mulut dicolok sampai mual lalu muntah, atau sebab lain yang disengaja agar muntah kecuali mabuk perjalanan dan tidak sengaja
6. Murtad
Murtad (orang yang keluar dari islam)
7. Merokok
Merukok juga tidak diperkenankan saat puasa, karena sama dengan memasukan sesuatu dalam mulut bahkan bisa menimbulkan kenikmatan.
8. Memasukan Suntikan (Berupa Makanan)
Dalam hal ini ada banyak pendapat, meskipun suntikan ini tidak dimasukan melalui mulut namun jika suntikan itu berupa makanan yang tujuannya untuk meberikan makanan yang bersifat menyegarkan dan mengenyangkan bisa merusak puasa.
9. Memasukan Air Drai Dubur (lubang Belakang)
Hal yang
masuk kedalam perut baik melalui mulut atau dubur tidak diperbolehkan seperti
kentut dalam air dengan sengaja bisa menyebabkan air masuk